Senin, 16 Oktober 2017

latar belakang



PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TGT  BERBANTU MEDIA MAGIC CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 01 KALICARI SEMARANG


A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah kebutuhan yang paling mendasar pada masa sekarang ini sebagai sarana untuk pembentukan warga negara yang cerdas, cakap, kreatif, bertanggung jawab dan berkualitas. Seperti yang terkandung pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan menjadi suatu alat untuk mengembangkan peserta didik dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Dalam pendidikan terdapat proses pembelajaran yang di dalamnya berlangsung proses belajar mengajar.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sedangkan “mengajar merupakan suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar”.
Djamarah dan Aswan (2010:39) mengatakan bahwa “hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru”
Guru menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan proses pembelajaran. Guru dituntut untuk menyajikan pembelajaran yang menarik dan bermakna dengan suasana yang menyenangkan. Sehingga guru harus merancang suatu pembelajaran dengan baik untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan Ibu Robiah, S.Pd selaku guru kelas V yang peneliti lakukan pada saat Magang 2 pada Sekolah Dasar Negeri 01 Kalicari Semarang, siswa kurang memahami pada mata pelajaran Ipa yang susah untuk di pahami.
Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan harian Ipa siswa kelas V SDN 01 Kalicari Semarang tahun 2015/2016 masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM atau nilai kurang dari 70. Dari 36 siswa terdapat 17 siswa yang mendapat hasil ulangan di bawah 70 Seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Persentase nilai ulangan Harian (UH) kelas V SDN 01 Kalicari Semarang tahun 2017/2018
Jumlah Siswa
Nilai <70
Nilai >70
36 siswa
17 siswa
19 siswa
Persentase
47,22%
52,78%

Kurangnya guru dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai membuat tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik. Dari hasil observasi peneliti di SDN 01 Kalicari Semarang guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional satu arah sehingga pembelajaran yang didapat oleh siswa kurang bermakna.
Alasan peneliti menggunakan model pembelajaran TGT (team game tournament) karena siswa bisa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Rusman (2016:187) mengatakan “pembelajaran kooperatif adalah yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.”.
Pembelajaran kooperatif akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkelompok untuk menyelesaikan game-game yang di berikan guru kepada siswa agar siswa dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan pembelajaran dapat berslangsung secara dua arah.
Menurut Suprijono, Agus (2010:54) “Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.
Menurut Lie 2004 TGT memiliki 4 ciri-ciri yang yang menjadi elemen-elemen TGT yang melandasi proses pembelajaran, yakni
1. Saling ketergantungan positif
2. Interaksi tatap muka
3. Akuntabilitas individual
4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi

Oleh sebab itu, seorang guru hendaknya mampu memahami serta menguasai mata pelajaran yang disampaikannya terlebih bila mata pelajaran yang akan disampaikan agara siswa dapat memahami. Selain inovasi model pembelajaran serta pemahaman materi guru juga hendaknya menggunakan media  untuk menunjang keaktifan serta pemahaman siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas untuk meningkatkan hasil belajar ip siswa pada materi gaya kelas V SDN 01 Kalicari Semarang peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran TGT Berbantu Media Magic Circle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SDN 01 Kalicari Semarang”
 


A.    Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh model pembelajaran TGT berbantu media Magic Circle untuk meningkatkan hasil belajar ipa materi gaya kelas V SDN 01 Kalicari Semarang?”
B.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TGT untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada meteri gaya kelas V SDN 01 Kalicari Semarang.
C.    Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Manfaat Praktis
a.        Manfaat bagi siswa
1)      Meningkatkan pemahaman siswa tentang gaya melalui pengalaman langsung.
2)      Siswa termotivasi dalam belajar ipa.
3)      Muncul rasa percaya diri pada siswa.
b.      Manfaat bagi guru
1)      Memberikan pengalaman dan gagasan tentang model pembelajaran TGT
2)      Guru semakin meningkat dalam proses belajar mengajar
c.       Manfaat bagi sekolah
1)      Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
2)      Menumbuhkan pembelajaran siswa aktif di sekolah dan pembelajaran yang menyenangkan di kelas.
d.      Maanfaat bagi peneliti
1)      Memberikan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian tentang variasi model pembelajaran berbantu media.
2)      Memberikan pengalaman dalam mengembangkan kreativitas.
2.      Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dalam penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan teori untuk kegiatan-kegiatan inovasi pembelajaran yang efektif, dapat juga bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan tentang implementasi model-model pembelajaran terutama model team game tournament serta media yaitu macig circle.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar